Sajak itu
Bukanlah
untukmu Kawan
Berabur bunga
di pekarangan
Indah rupanya
haru di kalbu
Bersabarlah....
Ikhlaskanlah....
Begitulah rayuan-rayuan itu terurai
mudah
Seolah menuntut paksa hati yang
tergoyah
Ingin segera kubalas, namun pula
tercegah
Tampaknya memang lidah ini tak kuasa
berulah
Di tengah
diamku yang sejuk
Lamunan pun
tak mampu di rujuk
Mata
terkatupkan kalbu yang tertunduk
Melayang-layang
tak sanggup ku peluk
Sepintas saja
Benarkah itu Kau?
Kau berdiri tegak
menatapku dari sana
Yang sangat jauh.....
dan jauh sekali
Benarkah itu Kau?
Kau lontarkan pesan
tajam tanpa suara
Yang sangat jelas.....
dan jelas sekali
Benarkah itu Kau?
Kau menghiburku dengan
penuh isyarat
Yang sangat indah.....
dan indah sekali
Yang hanya sepintas
saja
Kawan
Kau itu tidaklah mati
Kau selalu menjengukku di hati
Ingin ku peluk Kau meski hanya di mimpi
Dan ku berjanji kan ku bisikan indahnya Sholawat Nabi
By : Ahmad
Ainun Najib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar