Kamis, 07 Agustus 2014

BUKAN SEKEDAR BUDAYA


Lebaran atau hari raya idul fitri merupakan salah satu momentum yang paling ditunggu oleh umat muslim diseluruh dunia. Di Indonesia khususnya, mempunyai budaya unik yang mungkin tidak akan bisa kita temuai di belahan dunia lainnya. Sebut saja yang sangat fenomenal menjadi ciri khas masyarakat adalah budaya berkatan. Berkatan merupakan sebuah nomenklatur yang diambil dari bahasa arab “Barokatun” atau “barokah”. Kemudian karena untuk lebih memasyarakatkan istilah barokatun yang berasal dari bahasa arab itu menjadi berkatan. Kata berkatan lebih mudah diterima oleh masyarakat jawa pada khususnya.
        Berkatan merupakan serangkaian acara yang menjadi tradisi yang membudaya kuat di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat desa. Berkatan dilakukan setelah sholat ied dalam bentuk makan bersama di masjid atau musholla tempat diselenggarakannya sholat ied. Makanan yang disajikan hampir mirip dengan penyajian nasi tumpeng pada umumnya. Setelah selesai bersalam-salaman, masayarakat baik tua maupun muda, besar ataupun kecil, entah itu kaya atau miskin semuanya berkumpul di teras masjid untuk  melaksanakan prosesi berkatan. Pembacaan tahlil dan kalimat thoyibah lainnya menjadi menu pembuka sebelum upacara makan bersama itu dimulai. Setelah pembacaan doa selesai barulah makan bersama yang beralaskan daun pisang itu bisa dimulai. Suasana kebersamaan menjadi lauk pauk yang sangat spesial di setiap tanggal satu syawal tersebut.
            Hikmah yang terkandung di dalamnya memberikan makna yang sangat mendalam bagi setiap warga. Melalui berkatan ini, masayarakat bisa meningkatkan rasa persaudaraan di antara sesama. Selain itu juga berfungsi sebagai sarana silaturrohim antar warga masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar