A. JUDUL
Sosis
Kulit Singkong sebagai Solusi Permasalahan Lapangan Kerja di Desa Tegalsari
Kabupaten Banyuwangi.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Banyuwangi
merupakan sebuah kabupaten yang terletak di bagian paling timur provinsi Jawa
Timur. Sebelah utara dan sebelah barat adalah pegunungan sedangkan di sebelah
timur dan selatan adalah pantai. Dalam kondisi seperti ini Banyuwangi mempunyai
kondisi tanah yang subur.
Desa
Tegalsari merupakan sebuah desa yang terletak di wilayah kabupaten Banyuwangi
selatan. Dengan kondisi tanah yang subur membuat penduduk
Tegalsari sebagian besar bekerja sebagai petani. Komoditas utama yang dihasilkan berupa padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, serta buah-buahan. Selain itu singkong juga merupakan komoditi desa Tegalsari. Produk olahan makanan yang dihasilkan dari singkong pun sangat bervariasi. Diantaranya yaitu tape singkong, keripik singkong, serta produk makanan dari singkong lainnya. Namun yang menjadi identitas utama desa Tegalsari dari olahan singkong adalah Kerupuk Keromoleo.
Kerupuk ini dibuat
dari bahan dasar daging singkong. Namun dalam industri rumah tangga ini menyisakan
limbah produksi, yaitu berupa kulit singkong yang tidak terpakai. Tegalsari sebagian besar bekerja sebagai petani. Komoditas utama yang dihasilkan berupa padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, serta buah-buahan. Selain itu singkong juga merupakan komoditi desa Tegalsari. Produk olahan makanan yang dihasilkan dari singkong pun sangat bervariasi. Diantaranya yaitu tape singkong, keripik singkong, serta produk makanan dari singkong lainnya. Namun yang menjadi identitas utama desa Tegalsari dari olahan singkong adalah Kerupuk Keromoleo.
Melihat banyaknya
kulit singkong yang dibuang begitu saja dan hanya menjadi limbah, kami mencoba
memanfaatkannya dengan menjadikannya sebagiai bahan pembuatan sosis. Sosis adalah
makanan yang umumnya terbuat dari daging (daging sapi, ayam, domba, atau ikan)
yang telah dicincang kemudian dihaluskan dan diberi bumbu-bumbu, dimasukkan ke
dalam pembungkus/casing yang berbentuk bulat panjang yang berupa usus
hewan atau pembungkus buatan, dengan atau tanpa dimasak maupun diasapkan. Di banyak negara, sosis
dikembangkan dengan ciri khasnya masing-masing, dengan menggunakan bumbu
lokal dan dimasak sebagai masakan tradisional. Berbagai ragam sosis telah
diproduksi dan pada umumnya dikenal dengan nama asal kota ataupun daerah yang
memproduksinya, seperti Berliner (Berlin), Braunschweiger
(Brunswick), Genoa Salami (Genoa), Getoburg (Gethenburg), Frankfurter
(Frankfurt), Bologna (Bologna) dan lain-lain. (Purnomo, 1992)
Saat ini dengan kemajuan teknologi
sosis telah dibuat secara modern dengan berbagai jenis dan ukuran. Selain itu
bahan-bahan dasarnya pun semakin bervariasi seperti daging ayam, daging sapi,
daging domba, serta ikan lele maupun jenis ikan lainnya. Kulit singkong
merupakan salah satu bahan yang bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan sosis. Dengan
memanfaatkan kulit singkong sebagai bahan campuran pembuatan sosis maka akan
dapat menambah daya guna kulit singkong itu sendiri. Di sisi lain sosis
mempunya peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Dari sini bisa
diambil manfaat ganda. Selain masyarakat terbebas dari limbah kulit singkong
yang semakin menumpuk, masyarakat juga akan terbantu dengan adanya bisnis baru
yang menguntungkan. Sehingga masyarakat mempunyai lapangan kerja baru serta
dapat meningkatnya kesejahteraannya.
C. PERUMUSAN MASALAH
Adapaun
perumusan masalah dari latar belakang di atas adalah sebagai berikut :
1. Melimpahnya kulit singkong sebagai
limbah industri rumah tangga hasil olahan singkong yang bisa dimanfaatkan untuk
bahan pembuatan sosis.
2. Desa Tegalsari merupakan salah satu desa penghasil singkong dan mempunyai
industri rumah tangga olahan singkong.
3. Sosis mempunyai peluang bisnis yang menjanjikan di masa mendatang dan bisa
dikembangkan.
D. TUJUAN
Adapun tujuan
yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengenalkan dan memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan kulit singkong kepada
masyarakat desa Tegalsari.
2. Masyarakat dapat memanfaatkan kulit singkong yang selama ini tidak terpakai
sebagai bahan pembuatan sosis.
3. Menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan perekonomian masyarakat
desa Tegalsari.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Adapun luaran
yang diharapkan dari kegiatan PKM ini adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat mampu memanfaatkan kulit singkong sebagai bahan pembuatan sosis.
2. Masyarakat dapat melakukan kerja sama dalam pengelolaan dan distribusi
sosis sebagai hasil kreativitas masyarakat setempat.
3. Masyarakat desa Tegalsari memiliki lapangan kerja baru serta dapat
meningkatkan perekonomian dan kesejahteraannya.
F.
KEGUNAAN
Melalui
program PKM Pengabdian Masyarakat ini, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan
kulit singkong yang tidak terpakai menjadi lebih berdaya guna dan mempunyai
nilai ekonomis yang lebih tinggi melalui kerja sama dengan mahasiswa pelaksana
program PKMM ini.
G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Berdasarkan data
yang diperoleh dari kantor desa Tegalsari kecamatan Tegalsari kabupaten
Banyuwang tahun 2012, penduduk desa
Tegalsari pada tahun 2012 berjumlah 12.579 jiwa. Dengan komposisi 6.342
penduduk berjenis kelamin laki-laki dan 6.237 berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan
kelompok umur jumlah penduduk desa Tegalsari dikelompokkan sebagai berikut :
0 – 11
|
bulan
|
248
|
jiwa
|
1 – 5
|
Tahun
|
893
|
jiwa
|
6 – 7
|
Tahun
|
600
|
jiwa
|
8 – 18
|
Tahun
|
1.940
|
jiwa
|
19 – 56
|
Tahun
|
7.008
|
jiwa
|
57 >
|
tahun
|
1.890
|
jiwa
|
Jumlah
|
=
|
12.579
|
jiwa
|
Dari data di atas, jumlah penduduk yang belum atau tidak
tamat SD sebanyak 3.645 jiwa, yang tamat SD sebanyak 3.618 jiwa, yang tamat SMP
adalah sebanyak 3.183 jiwa, yang tamat SMA sebanyak 1.597 jiwa, tamat SMK
sebanyak 224 jiwa, yang tamat D3 sebanyak 88 jiwa, tamat S1 sebanyak 208 jiwa,
dan yang tamat S2 sebanyak 16 jiwa.
Penduduk yang
bekerja pada sektor pertanian sebanyak 3.801 orang yang terbagi atas buruh tani
sebanyak 1.979 orang dan petani pemilik sawah sebanyak 1.822 orang. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk desa Tegalsari mengandalkan sektor
pertanian. Yang bekerja pada sektor jasa sebanyak 134 orang. Yang bekerja pada
sektor perdagangan adalah sebanyak 240 orang, dan pada sektor industri sebanyak 154 orang.
H. METODE PELAKSANAAN
1. Lingkup dan Rencana Kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat dengan memanfaatkan kulit
singkong yang tidak terpakai dalam produksi kerupuk merupakan suatu program
kreatif untuk menciptakan lapangan kerja baru. Kulit singkong yang tidak
berdaya guna itu dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan sosis. Sosis mempunyai
peluang yang besar di masa mendatang. Dengan adanya program ini masyarakat desa
Tegalsari diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan
perekonomian masyarakat. Kegiatan yang dilakukan meliputi sosialisasi,
pelatihan, pendampingan, monitoring, dan evaluasi. Rencana kegiatan tersebut
adalah survei dan pengumpulan data sekunder, sosialisasi dan pengenalan program
kreatif kepada masyarakat, pelatihan proses pembuatan sosis dengan bahan kulit
singkong, praktik langsung pembuatan sosis oleh masyarakat, monitoring hasil
pembuatan sosis, dan evaluasi. Program ini diharapkan mampu membuka pikiran
masyarakat desa Tegalsari untuk menghasilkan produk yang lebih bernilai guna
dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi sehingga menguntungkan bagi masyarakat
dalam prospek kedepannya. Sehingga permasalahan kesejahteraan dan lapangan
kerja bagi masyarakat desa Tegalsari dapat berkurang.
2. Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaan yang dilaksanakan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan bisa melalui strategi sebagai berikut :
a. Melaksanakan metode sosialisasi yang tepat dan menarik sehingga masyarakat
tertarik untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
b. Menyediakan fasilitas penunjang.
c. Mempersiapkan kegiatan pelatihan, praktik langsung, serta monitoring hasil
kegiatan masyarakat.
d. Evaluasi disetiap kegiatan yang telah dilaksanakan.
e. Menyelenggarakan produk secara nyata dalam proses pembuatan sosis dengan
bahan kulit singkong.
3. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan program bisa dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a. Survei
Survei dilaksanakan dengan pengamatan serta wawancara
langsung kepada masyarakat desa Tegalsari.
b. Pengumpulan data sekunder
Data sekunder bisa didapat melalui informasi dari
data-data yang tersedia di desa Tegalsari.
4. Implementasi Program
Implementasi program dilaksanakan sesuai dengan rencana
program yang telah dirancang sebelumnya. Tahapan-tahapan pelaksanaan program
adalah sebagai berikut :
a. Sosialisasi dan pengenalan program serta penyampaian materi
Tim mahasiswa yang melaksanakan program mengenalkan
program dengan memberikan gambaran umum tentang program, memberikan materi
tentang pembuatan sosis dengan bahan kulit singkong, memperjelas materi dengan
memberi gambaran tehnik pengemasan yang menarik. Penyampaian materi dibuat
sesederhana mungkin dengan bahasa yang mudah dimengerti sehingga masyarakat
mampu memahami dengan baik.
b. Melaksanakan aplikasi di lapangan dari hasil sosialisasi dan pengenalan
Masyarakat yang telah diberi pengenalan selanjutnya akan
mempraktikkan langsung dalam proses pembuatan sosis dengan bahan kulit singkong
menggunakan peralatan dan bahan serta bumbu-bumbu yang telah disediakan.
c. Melaksanakan implementasi hasil aplikasi di lapangan dan sosialisasi
Masyarakat desa Tegalsari melaksanakan proses pembuatan
sosis dengan bahan kulit singkong.
d. Monitoring pelaksanaan program
Pelaksanaan monitoring dilakukan dengan cara melakukan
pengawasan dan pengecekan setelah mengetahui keberhasilan yang dilaksanakan
selama empat minggu.
e. Evaluasi
Evaluasi secara umum dan berkala dilaksanakan empat
minggu sekali dengan tujuan program yang telah dan yang akan dilaksanakan bisa
terpantau secara baik. Selain itu juga melaksanakan evaluasi dari hasil kerja
masyarakat yang telah mampu mempraktikkan langsung setelah mengetahui tingkat
keberhasilannya.
5. Analisis Output
Output diukur berdasarkan parameter terget yang telah
disusun baik. Output ini merupakan output berjangka pendek selama pelaksanaan
program, yaitu selama dua bulan. Output yang diharapkan agar warga desa
Tegalsari mampu memanfaatkan kulit singkong sebagai bahan dasar pembuatan sosis
agar perekonomian masyarakat meningkat dan mampu menambah lapangan kerja baru.
6. Keberlanjutan Program
Untuk menjamin keberlanjutan program ini akan diadakan
pelatihan kepada desa lain disekitatar yang juga merupakan desa penghasil
singkong sehingga kegiatan ini bisa bertambah dan berkembang.
I.
JADWAL
KEGIATAN
Tabel
1. Jadwal Pelaksanaan Program
No
|
Kegiatan
|
Bulan Ke-I
|
Bulan Ke-II
|
Bulan Ke-III
|
Bulan Ke-IV
|
Bulan Ke-V
|
|||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
Pelaksanaan kegiatan
bersifat administratif
|
||||||||||||||||||||
2.
|
Pembuatan modul
pelatihan
|
||||||||||||||||||||
3.
|
Pemberian materi dan
pelatihan dasar
|
||||||||||||||||||||
4.
|
Praktik pembuatan sosis
oleh peserta pelatihan
|
||||||||||||||||||||
5.
|
Pembuatan hasil dari
pelatihan
|
||||||||||||||||||||
6.
|
Penyusunan laporan
|
||||||||||||||||||||
7.
|
Evaluasi hasil
|
J.
RANCANGAN BIAYA
Adapun
perincian biaya dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
No.
|
Peruntukan
|
Keterangan
|
Total (Rp)
|
1.
|
Kesekretariatan
|
||
Pembuatan an pengadaan proposal
|
5 rangkap @ Rp 10.000,00
|
50.000,00
|
|
Pembuatan laporan kegiatan
|
150.000,00
|
||
Materai
|
2 buah
|
14.000,00
|
|
Dokumentasi kegiatan
|
75.000,00
|
||
2.
|
Bahan Habis Pakai
|
||
Bahan pembuatan sosis
|
4 kali masak @ Rp 75.500,00
|
302.000,00
|
|
Bumbu pembuatan sosis
|
4 kali masak @ Rp 130.150,00
|
520.600,00
|
|
Block note
|
30 orang
|
150.000,00
|
|
Bolpoin
|
30 orang
|
90.000,00
|
|
Sertifikat dan vandel
|
2 pemateri
|
60.000,00
|
|
ID Card
|
5 pelaksan
|
25.000,00
|
|
Map
|
5 buah
|
5.000,00
|
|
3.
|
Peralatan Pendukung PKM
|
||
Sewa gedung
|
500.000,00
|
||
Pengadaan panduan materi
|
30 orang
|
300.000,00
|
|
Fee pemateri
|
2 pemateri
|
400.000,00
|
|
Konsumsi peserta pelatihan
|
30 orang
|
300.000,00
|
|
Konsumsi pemateri
|
2 pemateri
|
40.000,00
|
|
Konsumsi tim pelaksana selama kegiatan
|
5 pelaksana
|
1.750.000,00
|
|
Peralatan pendukung pelaksanaan
|
940.000,00
|
||
Pengadaan mesin giling
|
300.000,00
|
||
Pengadaan mesin filler
|
2.127.500,00
|
||
Biaya perawatan mesin
|
500.000,00
|
||
4.
|
Perjalanan
|
||
Transport pemateri
|
100.000,00
|
||
Transport tim pelaksana
|
Selama kegiatan
|
1.250.000,00
|
|
Transport peserta
|
300.000,00
|
||
Biaya angkut pembelian mesin
|
100.000,00
|
||
Biaya angkut pembelian peralatan
|
100.000,00
|
||
TOTAL BIAYA
|
10.449.100,00
|
ajarin bikin pkm donk.....
BalasHapusayoo lok mw belajar q ajarin............
BalasHapusIYA SAYA JUGA mau belajar bikin PKM , gimana?
BalasHapusayoo gabungg
BalasHapuskapan ?
BalasHapusikutan dongg